Angin petang yang menderu
menerjah ke jendela rumahku
membawa seribu restu
menerpa laju ke pipiku
terasa sejuk hingga ke kalbu
aku masih di ruang tamu
menggarap puisi tak jemu-jemu
inilah satu caraku
menyatakan isihati yang terbuku
terlepaslah rasa berbekam di hatiku
memperoleh ketenangan waktu ke waktu.
CNM, 30/1/11, 10.53 am
No comments:
Post a Comment